Kamis, 25 November 2010

Robot = Pengangguran

PENGANGGURAN


             Pengangguran adalah seseorang yang tergolong angkatan kerja dan ingin mendapat pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Masalah pengangguran yang menyebabkan tingkat pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat tidak mencapai potensi maksimal yaitu masalah pokok makro ekonomi yang paling utama.

I. JENIS-JENIS PENGANGGURAN

 
                      Pengangguran sering diartikan sebagai angkatan kerja yang belum bekerja atau tidak bekerja secara optimal. Berdasarkan pengertian diatas, maka pengangguran dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu :

1.                                    Pengangguran Terselubung (Disguissed Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak  bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.

2.                                    Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.

3.                                    Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
                 
             Macam-macam pengangguran berdasarkan penyebab terjadinya dikelompokkan menjadi beberapa  jenis, yaitu  :

a.                                    Pengangguran konjungtural (Cycle Unemployment) adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.
b.                                    Pengangguran struktural (Struktural Unemployment) adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran struktuiral bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti :

*                        Akibat permintaan berkurang
*                        Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi
*                        Akibat kebijakan pemerintah         

c.                                     Pengangguran friksional  (Frictional Unemployment) adalah pengangguran yang muncul akibat adanya ketidaksesuaian antara pemberi kerja dan pencari kerja. Pengangguran ini sering disebut pengangguran sukarela.

d.                                    Pengangguran musiman adalah pengangguran yang muncul akibat pergantian musim misalnya pergantian musim tanam ke musim panen.

e.                                     Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin

f.                                      Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian (karena terjadi resesi). Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerat demand).

Ditengah-tengah maraknya pengangguran di berbagai negara, rupanya ada saja negara yang seolah mau menunjukkan bahwa di negara mereka pengangguran tidak ada (malah kekurangan tenaga kerja). Jepang (seperti dilansir m.kompas.com) sekarang membuat robot untuk menambah jumlah tenaga kerja di negara ‘Matahari Terbit’ itu. Teknologi untuk itu sudah diupayakan misalnya untuk mengangkat pasien rumah sakit. Apakah hal itu suatu kemajuan atau malah suatu kemunduran?

Menurut saya menggunakan robot sebagai tenaga kerja harus diantisipasi. Mengapa? Alasannya sederhana. Sebagai sebuah negara, Jepang atau negara lainnya mempunyai tanggungjawab dalam mengurangi pengangguran di negara lain. Caranya ialah dengan mendatangkan tenaga kerja dari negara lain yang memiliki banyak penganggur – tentunya tenaga kerja yang didatangkan harus memiliki kompetensi yang dibutuhkan. Tetapi, ketika mereka mempekerjakan robot, mau dikemanakan tenaga kerja yang sebenarnya tersedia dimana-mana itu?

Jika kita mengingat isi Deklarasi Hak Asasi Manusia pasal 23, di sana tegas dikatakan bahwa seseorang berhak mendapat pekerjaan dan perlindungan dari masalah pengangguran. Nah, jika sebuah negara lebih mementingkan mempekerjakan robot daripada manusia, maka secara tidak langsung ia telah mengabaikan hak asasi manusia. Apakah logis atau tidak itu terserah Anda.
:-)
Memang, setiap negara berhak mengatur rumah tangganya sendiri tanpa harus dicampuri oleh seorang calon pendeta seperti saya. Hehehe :-p Setiap negara berhak mengatur kebijakan tentang jumlah tenaga kerja asing yang boleh mereka datangkan. Akan tetapi sebagai sebuah negara ia juga punya tanggungjawab sosial terhadap setiap manusia di seluruh dunia. Isu ini sejajar dengan global warming yang harus dipandang sebagai tanggungjawab setiap negara/manusia. Jadi masakan kita juga tidak mementingkan kesejahteraan manusia lainnya. Masakan kita juga tidak turut memperhatikan para pengangguran di dunia ini?
Kalau diperhatikan, jumlah tenaga asing yang bekerja di Jepang cuma 2 persen dari pekerja lokal. Ini sangat kontras dengan Inggris (10 persen) dan Amerika (15 persen). Sementara jumlah pengangguran di seluruh dunia ada lebih dari 210 juta jiwa (ILO). Bukankah ini sama saja dengan pembiaran (onmition)? Ibarat kata “Biarkan aja mereka nganggur, tokh bukan warga negaraku koq”. Buset, manakah diantara ketiga negara tersebut yang lebih peduli pada pengangguran? Negara adidaya di Asia ini rupanya tidak begitu mempedulikan nasib para pengangguran.

saya kuatir bahwa teknologi yang seyogianya membantu manusia justru secara tidak langsung menghancurkan manusia itu sendiri. Seharusnya teknologi tidak menjadi bumerang yang menghancurkan rasa kepedulian sosial. Seharusnya keberadaan robot (sebagai teknologi baru) menjadi peringatan agar manusia menjadi lebih manusiawi dan lebih solider terhadap sesama.

Dan seharusnya teknologi baru tidak membuat orang lain jadi tidak usah bekerja. Inilah yang dinamakan teknologi baru menambah pengangguran. Apa iya?

Referensi

http://pargodungan.org/teknologi-baru-menambah-pengangguran/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar