Selasa, 12 April 2011

Kegelisahan Manusia tentang Tuhan dan Agama…!?


tema :  Manusia dan kegelisahan




Sudah lewat masa saya baru tumbuh bulu dimana jiwa saya selalu bertanya-tanya dengan gelisah tentang Dia Sang Maha. Sudah lewat pula masa dimana saya merasa agama yang saya anut adalah agama yang paling benar.  Dan…., setelah saya melewati masa-masa itu, rupanya ada yang tidak berubah pada seisi alam ini. Aroma kegelisahan manusia tentang Tuhan dan agamanya. Itu muncul dimana-mana. Pembahasan tentang Tuhan dan Agama begitu menarik buat manusia. Masing-masing merasa benar sendiri. Tidak banyak pula yang lalu mencari Jalan keluar yang membuat nyaman jiwanya lalu menuhankan diriya  sendiri. Mereka yang melakukan pembenaran-pembenaran untuk dirinya sendiri.

Maka lihatlah semua dinding yang menganga di alam semesta ini, semuanya menceritakan tentang kegelisahan tersebut. Bahasan tentang hal tersebut selalu membuat syaraf-syaraf di kepala menjadi terbuka dan awas. Kenapakah manusia selalu gelisah tetang Tuhan dan agama..? Sebab dia diberi hati dan pikiran yang membuatnya selalu gelisah. Maka sayapun mencari cara mudah, saya katakan saja kegelisahan adalah kodrat. Sebuah kodrat yang harus diemban dengan baik.

Bagaimanakah mengemban kodrat “Kegelisahan” itu dengan baik…?  ya mudah saja, lakukan itu dengan baik. Bagaimanakah…? Lakukan dengan caramu sendiri sepanjang tidak menistakan alam ini dan segala isinya. Bagaimanakah…? Cara yang utama dan paling pertama adalah kita harus menjdadi manusia yang baik.  Bagaimanakah cara menjadi manusia yang baik…? Pikir saja sendiri. Masa saya harus bilang manusia yang baik adalah manusia yang hidup dengan hati nuraninya dan selalu menghargai alam semesta bersama segala isinya,  dengan agama apa saja yang dianutnya, bla bla bala. Hiy, itu akan membosankan bukan.
Ya, buat saya kalau kita masih saja berkutat pada tahap membahas tentang Tuhan dan agama, sebetulnya kita tidak maju-maju. Kita stagnant. Kita berada di titik yang sama untuk sekian lama waktu yag terbuang.  Maka jangan menjadi katak dalam tempurung. Jangan terus menjadi tempurung saja padahal tempurung sudah diolah menjadi aneka handycraft yang menarik. Tuhan dan agama bukan untuk dibahas. Ia untuk dijalankan dengan baik sambil kita menghormati seru sekalian alam ini dengan takzim.

Kenapakah masih saja ada yang selalu gelisah tentang Tuhan dan Agama…???  Ada banyak alasan. Pertama, mungkin karena dia tak mampu meredam kegelisahannya.  Dia ingin mencari jawaban atas kegelisahannya. Kedua, mungkin juga  karena dia menyadari bahwa diluar sana masih banyak manusia yang sedang dan selalu  gelisah, lalu menjadikan “kegelisahan” itu sebagai komoditas. Komodtas tulisan. Sebab komoditas lain mungkin  sudah sulit untuk digarap, hehe. Salam..

referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar