Selasa, 12 April 2011

Tanggung jawab Manusia Indonesia


 tema : Manusia dan TAnggung Jawab



Tanggung jawab nasional adalah urusan semua pihak. Individualisme mungkin
adalah tantangan terbesar yang harus dihadapi bangsa Indonesia di-masa2
yang akan datang. Memang tidak dapat dihindarkan bahwa kemajuan suatu
bangsa harus dijalankan dengan kemajuan teknologi. Tidak bisa dihindarkan
pula bahwa kemaj uan teknologi adalah kemajuan industri. 

Pada akhirnya bangsa Indonesia yang pada zaman dahulu kala adalah bangsa
petani, harus bisa menerima suatu budaya yang baru. Budaya ini adalah
budaya yang lahir semenjak adanya revolusi industri. Oleh karena itu,
sikap bangsa Indonesia dalam menghadapi bu daya itu, beserta seluruh
ekses-nya adalah suatu hal yang amat menentukan. Sikap ini akan menentukan
tercapai atau tidaknya masyarakat adil dan makmur secara nyata dimasa yang
akan datang. 

Manusia dunia telah membayar mahal untuk memuaskan sifat ego-nya. Salah
satu contoh nyata adalah penderitaan yang dialami orang2 Jepang disaat
dijatuhkan bom atom pertama di Hiroshima dan Nagasaki. Semua itu diawali
dengan pemikiran bahwa Jepang adalah pe mimpin Asia Timur Raya. Contoh
lain-nya adalah ter-pecah2nya persaudaraan masyarakat Eropah oleh tembok2
yang kokoh. Semua itu berawal dari kecenderungan untuk membuktikan bahwa
budaya Aria adalah budaya tertinggi didunia. 

Bangsa Indonesia sebenarnya telah lama merancangkan perjuangan untuk
menghindari adanya budaya ego. Perjuangan itu bermula dari dicetuskannya
Sumpah Pemuda, yang bertekad untuk menggunakan satu bahasa yaitu bahasa
Indonesia. Kita semua tahu pada waktu itu , banyak sekali bahasa2 daerah
yang digunakan dibumi Nusantara, namun karena adanya tujuan untuk bersatu,
dapat dicapai kesepakatan bahwa bahasa yang digunakan adalah bahasa
Indonesia, yang berintikan dari bahasa Melayu. Andaikata pada waktu itu
masing2 s uku bangsa memiliki budaya ego, maka mungkin kesepakatan tsb.
tidak akan pernah tercapai. Hal itu dapat kita lihat pada negara tetangga
kita yang menggunakan beberapa bahasa nasional. 

Manusia tidak bisa menghindari kenyataan bahwa setia individu memiliki
perbedaan. Perbedaan antara manusia itu merupakan potensi yang besar.
Potensi yang dapat berakhir pada penderitaan maupun kebahagiaan. Apabila
manusia tidak bisa menerima kenyataan aka n perbedaan itu, maka manusia
akan terlibat dalam perselisihan, konflik dan berpuncak pada peperangan.
Apabila manusia bisa menerima kenyataan itu, maka manusia akan dapat
mewujudkan hubungan yang harmonis antara satu individu dengan individu
lainnya, ant ara satu kelompok dengan kelompok lainnya, antara suatu etnis
dan etnis lainnya, dan pada akhirnya terwujudlah perdamaian dunia.
Bangsa Indonesia telah memiliki suatu semboyan yang agung, Bhineka Tunggal
Ika, Semboyan itu merupakan suatu bukti nyata bahwa bangsa Indonesia
memiliki budaya yang luhur. Suatu budaya yang dapat mewujudkan manusia2
yang harmoni diantara per-bedaan2 indiv idu, golongan, etnis dll. Semboyan
itu bahkan telah terwujud nyata dalam sejarah bangsa Indonesia, seiring
dengan berjalannya waktu isi dari Sumpah Pemuda terukir semakin dalam pada
jiwa bangsa. Penggunaan bahasa Indonesia sudah semakin luas dan konsisten
. Nasionalisme dalam setiap segi kehidupan seperti kesenian, olah raga,
pendidikan dll. semakin lama semakin terasa meningkat. Namun semua itu
tidak menghilangkan ciri2 budaya dasar masing2 kelompok masyarakat.
Memang bangsa Indonesia dari dahulu amat menghargai perbedaan. Hal itu
dapat terwujud karena adanya suatu budaya yang luhur, budaya menghargai
adanya budaya lain. Oleh karena itu sebenarnya itulah puncak segala puncak
budaya2 daerah yang ada di Indonesia. Jika kita lihat dari bentuk, maka
berbagai budaya yang berkembang dikepulauan Nusantara itu memang amat
beragam. Namun budaya2 itu dapat hidup dalam satu bangsa yang utuh karena
adanya satu budaya dasar. Budaya dasar ini adalah sifat menghargai manusia
l ain. Menghargai adanya perbedaan, pada akhirnya terciptalah budaya
komunikasi dalam bentuk dialog dan musyawarah. Inilah yang akan menjadi
dilema umum bangsa Indonesia sekarang. 

Semua itu tidak mungkin terlepas dari penghayatan kehidupan beragama dari
setiap individu bangsa Indonesia. Yang pertama adalah mempertahankan
budaya luhur bangsa terhadap serangan budaya ego yang dikatakan sebagai
budaya dunia. Bangsa Indonesia harus bis a membuktikan dirinya sebagai
bangsa yang besar didunia. Namun kebesaran bangsa bukanlah atas dasar
kebesaran dari ego namun atas dasar kebesaran manusia yang dapat
menghargai manusia lain tanpa terkecuali. Pada akhirnya budaya dunia yang
dilandasi ego ti dak akan dapat merasuk dalm jiwa bangsa. Dengan demikian
kemajuan teknologi tidak akan menjadi arena perlombaan ego, melainkan
menjadi arena perlombaan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik yang
pada akhirnya dapat mewujudkan masyarakat adil dan makm ur. 

referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar