Selasa, 12 April 2011

Kasih Sayang Sesama Manusia


tema : manusia dan cinta kasih


Pengertian Kasih Sayang
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.Porwadarminta, kasih sayang adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.




Apabila suatu hubungan cinta diakhiri dengan sebuah pernikahan maka hal ini akan menimbulkan perasaan yang lebh dewasa lagi dan juga menuntut agar suatu hubungan tersebut lebih bertanggung jawab, perasaan inilah yang disebut dengan kasih sayang, mengasihi, atau saling menumpahkan kasih sayang.





Belas kasih adalah suatu sikap hati yang sangat mulia, belas kasih adalah suatu manifestasi dari kecerdasan. Di dalam kehidupan nyata, jika kita tidak bisa mengubah konsep mementingkan diri sendiri yang terbentuk sejak lahir ini, sudah pasti kita tidak akan bisa memperlakukan orang lain dengan belas kasih.
Seorang yang berbelas kasih, akan bermurah hati dan mengalah saat menerima serangan dari pihak lawan, akan membalas sindiran dan olokan orang dengan senyuman, akan dengan besar hati memaafkan kesalahan dan kesalah pahaman orang lain. Ia tidak tergesa-gesa dan tenang-tenang saja, menahan penghinaan tanpa berargumen, pikirannya penuh keprihatinan dan rasa kasihan atas penderitaan yang dialami oleh makhluk hidup, bersikap hambar dan tidak gentar, semua itu adalah sikap hati dari sang sadar yang kekal abadi.
Belas kasih memperlakukan seseorang tidak membutuhkan ucapan kata-kata yang terlalu banyak, tersenyum simpul saja sudah bisa meneruskan pikiran baik belas kasih ini kepada orang lain. Belas kasih merupakan suatu energi yang nyata, dia bisa melumerkan es dan salju yang berada di dalam hati manusia.
Belas kasih merupakan suatu taraf kondisi bila seseorang bisa melepaskan keakuan sama sekali dan senantiasa berpikir demi orang lain.
Opini saya mengenai tiga tingkatan cinta:
Menurut saya dari ketiga tingkatan cinta di atas masing-masing harus disertai dengan adanya kesadaran dan rasa tanggung jawab, ketiganya tidak dapat hanya dipandang dari satu sisi saja. Tingkatan yang satu tidak boleh menjatuhkan tingkatan yang lainnya, yakni dalam artian kata ketiga tingkatan cinta yang kita miliki tersebut haruslah dipandang dari sudut pandang yang objektif, yang mengacu pada nilai-nilai kebaikan dan juga haruslah sesuai dengan takarannya sehingga tidak kelewat batas. Karena sesuatu yang berlebihan itu tidak akan menimbulkan kebaikan dan keharmonisan dalam kehidupan kita.
Cinta kepada Tuhan dan ciptaan-Nya di bumi ini saya rasa adalah yang paling baik, karena rasullullah saw. sendiri mengajarkan umatnya supaya dapat berguna bagi seluruh alam dan beliau merupakan utusan Allah yang merupakan teladan yang nyata bagi kita semua. Dan apabila kita tetap bersikeras hanya ingin mencintai berbasis Fuad saja tanpa mempedulikan hal-hal lain yang bersifat fisik yang telah di ciptakan Allah, itu berarti kita telah berlebihan dan tidak mensyukuri akan apa yang telah Allah berikan kepada kita. Sebagai contoh, bumi alam semesta dan isinya yang merupakan ciptaan-Nya, padahal semua itu diciptakan untuk berbagai keperluan manusia itu sendiri. Jadi hendaklah kita selalu bersyukur dan mencintai dengan cara tidak berlebihan atau seimbang.
Nama: Harmoko Anugerah
NPM: 17110208

Referensi:

buku paket elektronik (e-book) ILMU BUDAYA DASAR

kamus besar bahasa Indonesia CINTA


tema :  Manusia dan Cinta Kasih


Sebelum lebih dalam mengulas lebih lengkap mengenai cinta kasih, pertama-tama kita harus mengetahui apa definisi dari ‘cinta’ itu sendiri.

Cinta adalah sebuah perasaan yang ingin membagi bersama atau sebuah perasaan afeksi terhadap seseorang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia pengertian cinta adalah perasaan sangat suka atau sayang kepada seseorang, perasaan sangat tertarik, terpikat (antara laki-laki dan perempuan), berharap sekali, rindu.
Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta, Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.

Tiga Unsur Tentang Cinta





Seperti yang dikemukakan oleh Dr. Sarlito W. Sarwono, cinta terdiri dari tiga macam unsur. Unsur-unsur tersebut yakni:
  • Keterikatan (komitmen): maksud dari keterikatan disini adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dengan dia, memprioritaskan dia, tidak mau dengan atau bersama-sama dengan orang lain kecuali dengan dia.
  • Keintiman: maksudnya disini keintiman adalah tingkah laku yang menunjukan bahwa antara anda dan dia tidak memiliki jarak lagi. Dimala penggilan-panggilan formal sudah ditiadakan dan diganti dengan panggilan-panggilan akrab atau sayang.
  • Kemesraan: kemesraan yakni adanya suatu perasaan ingin membelai atau dibelai, timbulnya rasa kangen apabila lama tidak bertemu, adanya ucapan yang mengunggkapkan rasa sayang.

Tiga Tingkatan Cinta
Menurut sumber yang saya dapatkan, permasalahan mengenai cinta sangatlah erat kaitannya dengan hati. Cinta dalam hati dapat dikatakan mempunyai tiga tingkatan berdasarkan lapisan hati.
Ketiga tingkatan tersebut yakni:
  • Cinta berbasis Shodr (lapisan hati luar): cinta pada tingkatan ini memiliki ciri-ciri yakni perasaan mudah gelisah, kecenderungan yang timbul adalah untuk memiliki bukan member, sifatnya jasad atau fisik, dan kental akan sifat duniawinya. Mengingginkan banyak hal tetapi tidak ingat akan mensyukuri atas apa yang sudah dimiliki.
  • Cinta berbasis Qolbu (lapisan hati tengah): pada tingkatan ini cinta ditandai dengan ciri-ciri perasaan kadang gelisah tapi kadang tenang bahagia, kadang menikmati tapi kadang menyesali, terkadang ingat kepada Allah tetapi terkadang ingat pada kekasih hati ciptaan Allah.
  • Cinta berbasis Fuad (lapisan hati dalam): Inilah cinta yang sejati, sangat dalam dan penuh sensasi yang melupakan (dunia). Ia begitu dalam sehingga tidak mudah lepas. Hatinya bergantung penuh kepada Allah SWT. Ia tidak lagi memikirkan penilaian orang terhadapnya. Itu sebabnya ia pun sering beristghfar karena khawatir tidak mampu mencintai Makhluk Allah, sehingga ada yang terzalimi karena begitu kuat cintanya kepada Allah SWT. Hatinya tenang karena dekat kepada Allah, dan hatinya pun gelisah karena ingat dosa-dosanya yang tak mampu dilihatnya.
Berbagai Bentuk Cinta
Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai bentuk cinta, yaitu bias saja seseorang mencintai dirinya sendiri dan juga bisa saja seseorang mencintai orang lain. Dalam Al-Qur’an bentuk-bentuk cinta yakni:
  • Cinta diri: cinta diri merupakan suatu bentuk cinta yang muncul karena adanya suatu bentuk dorongan dalam diri manusia untuk merealisasikan dirinya yakni dengan mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan atau manfaat baginya  dan akan menjauhi atau membenci segala sesuatu yang akan mendatangkan keburukan bagi dirinya misalnya rasa sakit, penyakit, dan mara bahaya.
  • Cinta kepada sesama manusia: adalah suatu bentuk cinta yang timbul untuk memunculkan suatu keserasian dan keharmonisan dalam kehidupan dengan manusia lainnya, dimana ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Cinta ini dapat dituangkan dalam bentuk saling membantu antar manusia dan kerja sama.
  • Cinta seksual: cinta ini sangatlah erat kaitannyadengan dorongan seksual. Cinta ini bertanggung jawab untuk melestarikan kasih sayang antar manusia, keserasian, dan kerja sama antara suami-istri. Ia merupakan factor primer bagi kelangsungan hidup suatu keluarga.
  • Cinta kebapakan: cinta ini merupakan suatu bentuk dorongan psikis dan buan fisiologis. Dorongan ini Nampak pada cinta seorang bapak kepada anak-anaknya, karena mereka merupakan sumber kesenangan dan kegembiraaan bagianya, sumber kebanggaan dan kekuatan, dan merupakan factor penting bagi kelangsungan peran bapak dan kehidupan dan tetep terkenangnya dia setelah meninggal dunia.
  • Cinta kepada Allah: cinta ini merupaka npuncak dari cinta manusia, yang paling jernih dan spiritual yakni cintanya kepada Allah dan kerinduannya kepada-Nya. Tidak hanya ketika ia berdoa dan beribadah, namun ia juga akan muncul dalam semua tindakan dan tingkah lakunya. Karena semua itu ditujukan kepada Allah dan mengharapkan penerimaan dan ridha-Nya.
  • Cinta kepada rasul: cinta kepada rasul yang merupakan utusan Allah sebagai rahmat bagi seluruh alam adalah cinta yang menempati posisi ke dua setelah cinta kepada Allah. Hal ini dikarenakan rasul merupakan ideal yang sempurna bagi manusia baik dalam tingkah lakunya, moral dan berbagia sifat luhurnya.

Khasiat Mujarab Valentine’s day


tema : manusia dan cinta kasih





Merayakan hari kasih sayang lebih istimewa tak hanya layak dilakukan bersama Si Dia saja. Anda pun dapat merayakannya dengan seru bersama Si Kecil. Katakan I Love You padanya!

Hari kasih sayang atau Valentine’s Day merupakan momen di mana perwujudan cinta dan kasih dirayakan. Perayaan hari kasih sayang yang jatuh setiap tahunnya pada tanggal 14 Februari ini senantiasa dinantikan dan dinikmati banyak orang di dunia.

Namun, coba Anda cermati, hari kasih sayang ini lebih banyak dikonotasikan sebagai momen berkasih-kasihan antara sepasang kekasih, atau suami istri. Padahal, pada dasarnya kasih sayang adalah milik semua orang dan kalangan. Tidak saja dapat Anda rayakan dan nikmati bersama pasangan, tetapi juga bersama teman-teman, sahabat, orangtua, adik dan kakak, bahkan buah hati Anda.

Say I Love You!
Tiga kata sederhana ini memiliki arti sangat dalam, kuat, bahkan dahsyat. ‘I Love You’ bukanlah kata-kata yang hanya dikhususkan untuk menyatakan hasrat cinta antar pasangan saja. Terkadang, walau tak disadari betul, Anda mungkin sering merasa malu dan enggan untuk menyatakan kata-kata dasyat ini bagi anggota keluarga Anda. Entah itu orangtua, suami, kakak, adik, atau buah hati Anda.

Banyak orang menganggap perbuatan lebih penting dari pada sekadar kata-kata. Memang tidaklah salah. Tetapi, akan jauh lebih lengkap bila Anda juga menanamkan di dalam keluarga kebiasaan mengucapkan kalimat ‘I Love You’ atau ‘Aku sayang Mama!’ Dengan demikia, kital akan merasa selalu dicintai oleh keluarga, disertai pelukan, kecupan, dan tatapan tulus untuk memberi tanda Anda sangat mencitainya.
Nah, pergunakan momentum hari kasih sayang ini untuk mengajarkan kepada keluarga agar tak pernah melewatkan setiap saat untuk mengucapkan kata-kata dasyat nan indah tadi. Ungkapkan dan katakan pada anak, Anda senantiasa mencintai dan mengasihinya. Jangan lupa beri tatapan hangat setiap Anda mengatakannya. Maka, Si Kecil pun akan tahu, Anda telah bersungguh-sungguh.

Berpelukan






Jika Anda pernah menemani buah hati menonton acara anak berjudul Teletubies, Anda akan sering melihat dan mendengar para anggota Teletubies ini melakukan adegan berpelukan sambil mengucap kata, “Berpeluuukkaannn”. Nah, apakah Anda sering memeluk buah hati Anda?

Bila jarang atau sama sekali tidak pernah, inilah saatnya bagi Anda untuk memulai kebiasaan berpelukan seperti Teletubies. Sempatkan waktu di hari kasih sayang ini untuk saling berpelukan mesra dengan Si Kecil. Tanamkan padanya, dengan berpelukan, setiap anggota keluarga selalu dipenuhi dengan kasih sayang.

Berpelukan juga merupakan obat mujarab untuk menghilangkan segala kegundahan dan kegalauan yang dialami Si Kecil. Dengan memeluknya erat, Anda sebagai ibu dan orangtua, secara tak langsung telah mengatakan, Anda mengasihinya dan siap mendengarkan segala kisah suka dan duka yang dialami dan Si Kecil.


referensi :
http://aframayriani.com/2009/02/12/valentines-day-bersama-si-kecil-bagian-i/#more-120

Keindahan = Inner Beauty, Karisma & Daya Tarik Alami


Tema : manusia dan keindahan
Unsur emosional / perasaan  yang menyenangkan pada mns, yang ditimbulkan dari unsur-unsur karya, bersifat apresiatif, membangkitkan kekaguman dan penghargaan. Keindahan subjektif adalah keindahan yang biasanya ditinjau dari segi subyek yang diharuskan menghayatinya. Keindahan obyektif adalah keindahan yang memang ada pada obyeknya, yang diharuskan menerima sebagaimana mestinya. Pengertian keindahan sering mengacaukan pengertian tentang seni, karena sering keindahan itu disamakan begitu saja dengan seni,jadi berbauran saja tanpa batas.  Yang dapat dikatakan keindahan seni (keindahan artistik) ialah keindahan yang dapat diciptakan manusia. Kebaikan merupakan sesuatu yang muncul dari hasil komparasi (perbandingan) dengan yang lainnya, yang kemudian muncul sebab akibat. Manusia harus bisa menentukan mana yang baik dan yang buruk sesuai dengan sebab dan akibat yang ditimbulkannya.



Inner Beauty merupakan Kekuatan kecantikan/ keindahan yang muncul dari dalam hati nurani. Inner beauty dapat diukur dari :
  1. Kerelaan untuk membantu orang lain.
  2. Kerendahan hati
  3. Kesabaran
  4. Keimanan terhadap Tuhan YME

Umumnya orang akan mencari solusi diluar dirinya apabila mereka ingin lebih cantik. Padahal kecantikan yang sesungguhnya ada dalam diri sendiri. Banyak orang ingin tampil lebih cantik dan lebih menarik. Mereka bersedia membayar ratusan juta untuk mengubah penampilan, membeli pakaian, kosmetik dan untuk membayar operasi plastik. Sayangnya mengubah penampilan secara fisik tidak serta-merta membuat Anda menjadi "cantik seutuhnya", karena kecantikan yang sesungguhnya datang dari dalam diri kita sendiri.

Jika yang Anda cari adalah daya tarik, maka sebenarnya yang paling penting untuk diubah adalah pikiran Anda. Konsep kecantikan yang kami tawarkan berasal dari dalam diri Anda sendiri. Untuk menjadi menarik tidaklah harus cantik secara fisik. Orang dengan wajah biasa pun sebenarnya bisa menjadi pribadi yang menawan asalkan Anda tahu rahasia untuk memunculkan inner beauty dan karisma sehingga muncul daya tarik alami. Cobalah perhatikan orang di sekitar Anda, ada beberapa orang dengan wajah biasa saja, namun dia tampak menarik dan banyak orang yang sayang kepadanya?

Kami mempelajari secara mendalam pola-pola pikiran, perasaan, dan perilaku dari orang-orang yang memiliki inner beauty, karisma, dan daya tarik alami. Ternyata mereka punya pikiran, perasaan, dan perilaku tertentu yang berbeda dengan orang lain pada umumnya. Kami kemudian merumuskan pola-pola tersebut menjadi sebuah sistem modeling praktis. Bagi Anda yang belum tahu, kami jelaskan bahwa yang dimaksud modeling adalah "meniru keunggulan orang lain dalam bidang tertentu".

Dengan kata lain, apabila Anda bisa berpikir dengan cara tertentu, merasakan diri Anda dengan perasaan tertentu, dan memiliki kepribadian tertentu maka secara otomatis inner beauty, karisma dan daya tarik alami muncul dari dalam diri Anda. Sebagai efeknya orang-orang disekitar Anda menjadi lebih tertarik dengan Anda.

referensi :

http://www.hipnoterapi.asia/awet_muda.htm

APAKAH MEMAKAI TOPENG BISA MENUJU KEINDAHAN ?


tema : Manusia dan keindahan


Banyak dari kita sekarang hanya memakai topeng yang bersifat maya bukan sebenarya untuk mencari sebuah kebahagiaan dan keindahan yang nyata.

Sayangnya karena faktor peradaban, keserakahan dan faktor lainnya, banyak orang mencari sumur itu di luar. Ada orang yang mencari bentuk kebahagiaannya dalam kehalusan kulit, jabatan, baju mahal, mobil bagus atau rumah indah. Tetapi kenyataannya, setiap pencarian di luar tersebut akan berujung pada bukan apa-apa. Karena semua itu, tidak akan berlangsung lama. Kulit, misalnya, akan keriput karena termakan usia, mobil mewah akan berganti dengan model terbaru, jabatan juga akan hilang karena pensiun.
“Setiap perjalanan mencari kebahagiaan dan keindahan di luar, akan selalu berujung pada bukan apa-apa, leads you nowhere. Setiap kekecewaan hidup yang jauh dari keindahan dan kebahagiaan, berangkat dari mencarinya di luar,” tegas Gede Prama. Untuk mencapai tingkatan kehidupan yang penuh keindahan dan kebahagiaan, seseorang harus melalui 5 (lima) buah ‘pintu’ yang menuju ke tempat tersebut.

Pintu pertama adalah stop comparing, start flowing.
“Stop membandingkan dengan yang lain. Seorang ayah atau ibu belajar untuk tidak membandingkan anak dengan yang lain. Karena setiap pembandingan akan membuat anak-anak mencari kebahagiaan di luar,” ujar Gede Prama.

Setiap penderitaan hidup manusia, setiap bentuk ketidakindahan, menurut Gede Prama, dimulai dari membandingkan. Gede Prama mencontohkan orang kaya berkulit hitam yang tidak dapat menerima kenyataan bahwa dia berkulit hitam. Orang itu sering kali membandingkan dirinya dengan orang kulit putih.
“Uangnya banyak, mampu mengongkosi hobinya untuk operasi plastik. Sehingga orang yang hidup dari satu perbandingan ke perbandingan lain, maka hidupnya kurang lebih sama dengan seorang orang kaya itu. Leads you nowhere,” kata Gede Prama dengan logatnya yang khas.

Karena itu, Gede Prama mengajak peserta ke sebuah titik, mengalir (flowing) menuju ke kehidupan yang paling indah di dunia, yaitu menjadi diri sendiri. Apa yang disebut flowing ini sesungguhnya sederhana saja.
Kita akan menemukan yang terbaik dari diri kita, ketika kita mulai belajar menerimanya. Sehingga kepercayaan diri juga dapat muncul. Kepercayaan diri ini berkaitan dengan keyakinan-keyakinan yang kita bangun dari dalam. “Tidak ada kehidupan yang paling indah dengan menjadi diri sendiri. Itulah keindahan yang sebenar-benarnya!” kata Gede Prama.

Pintu kedua menuju keindahan dan kebahagiaan adalah memberi.

Sebab utama kita berada di bumi ini, kata Gede Prama, adalah untuk memberi. “Kalau masih ragu dengan kegiatan memberi, artinya kita harus memberi lebih banyak,” ujar Gede Prama.
“Saya melihat ada 3 tangga emas kehidupan; I intend good, I do good and I am good. Saya berniat baik, saya melakukan hal yang baik, kemudian saya menjadi orang baik. Yang baik-baik itu bisa kita lakukan, bila kita konsentrasi pada hal memberi,” lanjut Gede Prama lagi. Memberi tidak harus selalu dalam bentuk materi. Pemberian dapat berbentuk senyum, pelukan, perhatian. Dan setiap manusia yang sudah rajin memberi, dia akan memasuki wilayah beauty and happiness.
“Saya sering bertemu dengan orang-orang kaya. Ada yang suka memberi, ada yang pelit. Saya melihat orang yang tidak suka memberi muka orang itu keringnya minta ampun. Orang yang mukanya kering ini bertanya pada saya, apa rahasia kehidupan yang paling penting yang bisa saya bagi ke saya.
Saya bilang sleep well, eat well,” ungkap Gede Prama sambil tersenyum. Artinya memang, untuk ongkos untuk menjadi bahagia tidak mahal. Hanya saja orang sering kali memperumit hal yang sudah rumit. Kalau kita sederhanakan, sleep well, eat well akan jadi mudah jika diikuti dengan kegiatan memberi.

Pintu ketiga untuk menuju keindahan dan kebahagiaan adalah berawal dari semakin gelap hidup Anda, semakin terang cahaya Anda di dalam.  

Perhatikanlah bintang di malam hari tampak bercahaya, jika langitnya gelap. Sedangkan, lilin di sebuah ruangan akan bercahaya bagus, jika ruangannya gelap. Artinya, semakin Anda berhadapan dengan masalah dan cobaan dalam hidup, semakin bercahaya Anda dari dalam.
“Jika Anda punya suami yang keras dan marah-marah, jangan lupa bersyukurlah. Karena suami yang keras dan marah-marah, membuat sinar dari dalam diri Anda bercahaya. Anda punya istri cerewetnya minta ampun. Bersyukurlah, karena orang cerewet adalah guru kehidupan terbaik. Paling tidak dari orang cerewet kita belajar tentang kesabaran.

Jika Anda punya atasan diktatornya minta ampun. Bersyukurlah, karena Anda dapat belajar tentang kebijaksanaan,” ujar Gede Prama membesarkan hati.
Orang yang pada akhirnya menemukan keindahan dan kebahagiaan, menurut Gede Prama, biasanya telah lulus dari universitas kesulitan. Semakin banyak kesulitan hidup yang kita hadapi, semakin diri kita bercahaya dari dalam. Mengutip perkataan Jamaluddin Rumi, semuanya dikirim sebagai pembimbing kehidupan dari sebuah tempat yang tidak terbayangkan.
“Tidak hanya orang cantik saja yang berguna, orang jelek juga berguna. Gunanya adalah karena orang jelek, orang cantik terlihat jadi tambah cantik,” kata Gede Prama disambut tawa peserta. “Jadi semuanya ada gunanya, untuk menghidupkan cahaya-cahaya beauty and happiness,” tegasnya.

Pintu keempat adalah surga bukanlah sebuah tempat, melainkan adalah rangkaian sikap. “Bila Anda melihat hidup penuh dengan kesusahan dan godaan, maka neraka tidak diketemui setelah mati. Neraka sudah ketemu sekarang,” ujar Gede Prama.

Sedangkan Anda akan bertemu surga, jika hasil dari rangkaian sikap Anda benar. Sikap ini dimulai dari berhenti mengkhawatirkan segala sesuatunya, dan coba yakinkan diri bahwa everything will be allright. Setiap kali kita melalukan ritual peribadatan, tetapi setiap kali pula kita merasa takut. Padahal ketakutan adalah sebentuk ketidakyakinan terhadap kebenaran.

“Kalau Anda melalukan ritual peribadatan tapi masih takut, mending jangan melalukan ritual peribadatan, karena toh Anda tidak yakin terhadap kebenaran,” kata Gede Prama.
“Segala sesuatunya menjadi baik-baik saja jika Anda mencintai yang kecil,” sambung Gede Prama.

Pintu kelima menuju keindahan dan kebahagiaan yakni tahu diri kita dan kita tahu kehidupan. 

Manusia-manusia yang tidak tahu diri adalah manusia yang tidak pernah ketemu keindahan dan kebahagiaan dalam hidupnya.
“Sumur kehidupan yang tidak pernah kering berada di dalam. Sumur ini hanya kita temukan dan kita timba airnya kalau kita bisa mengetahui diri kita sendiri,” kata Gede Prama.
Seandainya diri sendiri telah ditemukan, maka artinya kita kemudian mengetahui arti kehidupan.


Referensi :
http://www.mmunud.com/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=22

Saat Terindah dalam Hidup Manusia

tema : Manusia dan keindahan 




Pernahkah Anda mengalami saat-saat terindah dalam hidup Anda? Apakah yang Anda rasakan pada saat itu? Bukankah Anda merasakan hati Anda sangat bahagia, sehingga Anda ingin seandainya saat-saat itu terulang kembali?

Setiap insan tentu pernah merasakan saat-saat terindah dalam hidupnya, akan tetapi masing-masing orang akan menjadikan saat terindah dalam hidupnya sesuai dengan apa yang mendominasi hati dan jiwanya.

Orang yang sedang semangat melakukan usaha perdagangan dan bisnis menganggap saat terindah adalah ketika dia berhasil meraup keuntungan besar dan berlipat ganda dalam bisnisnya. Orang yang berambisi besar untuk mendapatkan kedudukan dan jabatan duniawi merasa saat yang terindah adalah ketika dia berhasil menduduki jabatan tinggi dan penting dalam kariernya.

Demikian pula, orang yang sedang dimabuk cinta merasa bahwa saat terindah adalah ketika cintanya diterima oleh sang kekasih dan ketika berjumpa dengannya.

Demikianlah sekilas gambaran keadaan manusia dalam menilai saat-saat terindah dalam hidup mereka. Sekarang, marilah kita perhatikan dan renungkan dengan seksama, manakah di antara semua itu yang benar-benar merupakan kebahagiaan dan keindahan yang sejati, sehingga orang yang mendapatkannya berarti sungguh dia telah merasakan saat terindah dalam hidupnya?



Renungan tentang keindahan dan kebahagiaan hidup yang sejati

Imam Ibnul Qayyim berkata, “Sesungguhnya, bentuk-bentuk kebahagiaan (keindahan) yang diprioritaskan oleh jiwa manusia ada tiga (macam):

1- Kebahagiaan (keindahan) di luar zat (diri) manusia, bahkan keindahan ini merupakan pinjaman dari selain dirinya, yang akan hilang dengan dikembalikannya pinjaman tersebut. Inilah kebahagiaan (keindahan) dengan harta dan kedudukan (jabatan duniawi)…

Keindahan seperti ini adalah seperti keindahan seseorang dengan pakaian (indah) dan perhiasannya, tapi ketika pandanganmu melewati penutup dirinya tersebut, maka ternyata tidak ada satu keindahanpun yang tersisa pada dirinya!

Dalam sebuah kisah diceritakan bahwa ada seorang ulama yang menumpang sebuah kapal laut bersama para saudagar kaya, kemudian kapal tersebut pecah (dan tenggelam bersama seluruh barang-barang muatan). Maka, para saudagar tersebut serta merta menjadi orang-orang yang hina dan rendah (karena harta mereka tenggelam di laut) padahal sebelumnya mereka merasa mulia (bangga) dengan kekayaan mereka. Sedangkan ulama tersebut sesampainya di negeri tujuan beliau dimuliakan dengan berbagai macam hadiah dan penghormatan (karena ilmu yang dimilikinya). Ketika para saudagar yang telah menjadi miskin itu ingin kembali ke negeri mereka, mereka bertanya kepada ulama tersebut, “Apakah Anda ingin menitip pesan atau surat untuk kaum kerabat Anda?” Maka ulama itu menjawab, “Iya, sampaikanlah kepada mereka, ‘Jika kalian ingin mengambil harta (kemuliaan), maka ambillah harta yang tidak akan tenggelam (hilang) meskipun kapal tenggelam, oleh karena itu jadikanlah ilmu sebagai (barang) perniagaan (kalian).”

2- (Bentuk) kebahagiaan (keindahan) yang kedua: kebahagiaan (keindahan) pada tubuh dan fisik manusia, seperti kesehatan tubuh, keseimbangan fisik dan anggota badan, keindahan rupa, kebersihan kulit dan kekuatan fisik. Keindahan ini meskipun lebih dekat (pada diri manusia) jika dibandingkan dengan keindahan yang pertama, namun pada hakikatnya keindahan tersebut di luar diri dan zat manusia, karena manusia itu dianggap sebagai manusia dengan ruh dan hatinya, bukan (cuma sekedar) dengan tubuh dan raganya, sebagaimana ucapan seorang penyair,

Wahai orang yang (hanya) memperhatikan fisik, betapa besar kepayahanmu dengan mengurus tubuhmu

Padahal kamu (disebut) manusia dengan ruhmu bukan dengan tubuhmu

(Mulai dari sini sampai akhir paragraf ini adalah keterangan tambahan dari penulis) Inilah keindahan semu dan palsu milik orang-orang munafik yang tidak dibarengi dengan keindahan jiwa dan hati, sehingga Allah Subhanahu wa Ta’ala mencela mereka dalam firman-Nya,

ÙˆَØ¥ِØ°َا رَØ£َÙŠْتَÙ‡ُÙ…ْ تُعْجِبُÙƒَ Ø£َجْسَامُÙ‡ُÙ…ْ ÙˆَØ¥ِÙ†ْ ÙŠَÙ‚ُولُوا تَسْÙ…َعْ Ù„ِÙ‚َÙˆْÙ„ِÙ‡ِÙ…ْ ÙƒَØ£َÙ†َّÙ‡ُÙ…ْ Ø®ُØ´ُبٌ Ù…ُسَÙ†َّدَØ©ٌ

Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh (penampilan fisik) mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka seakan-akan kayu yang tersandar.” (QS. al-Munafiqun: 4).

Artinya: mereka memiliki penampilan rupa dan fisik yang indah, tapi hati dan jiwa mereka penuh dengan keburukan, ketakutan dan kelemahan, tidak seperti penampilan lahir mereka (lihat Tafsir Ibnu Katsir, 4/472; Tafsir al-Qurthubi, 18/124-125; dan Fathul Qadiir, 7/226).

3- (Bentuk) kebahagiaan (keindahan) yang ketiga: inilah kebahagiaan (keindahan) yang sejati, keindahan rohani dalam hati dan jiwa manusia, yaitu keindahan dengan ilmu yang bermanfaat dan buahnya (amalan shaleh untuk mendekatkan kepada Allah Ta’ala).

Sesungguhnya, kebahagiaan inilah yang menetap dan kekal (pada diri manusia) dalam semua keadaan, dan menyertainya dalam semua perjalanan (hidupnya), bahkan pada semua alam yang akan dilaluinya, yaitu: alam dunia, alam barzakh (kubur) dan alam tempat menetap (akhirat). Dengan inilah seorang hamba akan meniti tangga kemuliaan dan derajat kesempurnaan.” (Kitab Miftaahu Daaris Sa’aadah, 1/107-108).

referensi :
http://al-fikrah.net/index.php?name=Forums&file=viewtopic&t=19560s

citra KEADILAN manusia INDONESIA


tema : manusia dan keadilan


Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan
diartikan sebagai titik tengah diantara ke dua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu  terschut  mempunyai kesarnaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus  memperoleh benda atau hasil yang sama. kalau tidak sama, maka masing-masing orang akan  menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelanggaran terhadap proporsi tersebut berarti  ketidak adilan.

Keadilan oleh Plato diproyeLsikan pada diri manusia schingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri, dan pcrasaannya dikendalikan olch akal. Lain lagi pendapat Socrates yang memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurut Socrates, keadilan tercipta bilamana warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Mengapa diproycksikan pada pemerintah, schab pemerintah adalah pimpinan pokok yang mencntukan dinamika masyarakat.

Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.

KEADILAN SOSIAL

Berbicara tentang keadilan, Anda tentu ingat akan dasar negara kita ialah Pancasila. Sila kelima Pnacasila, berbunyi : "keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia."
Dalam dokumen lahimya Pancasila diusulkan oleh Bung Kamo adanya prinsip kesejahteraan sebagai salah satu dasar negara. Selanjutnya prinsip itu dijelaskan sebagai prinsip "tidak ada kerniskinan di dalam Indonesia merdeka". Dan usul dan penjelasan itu nampak adanya pembauran pengertian kesejahteraan dan keadilan.

Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan sosial itu, diperinci perbuatan dan sikap yang
perlu dipupuk, yakni :

1) perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan.

2) Sikap adil terhadap sesarna, menjaaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta
menghonnati hak-hak orang lain

.3) sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan

4) sikap suka bekerja keras

5) sikap menghargai hasil karya orang lain yang bemianfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama


Keadilan dan ketidak adilan tidak dapat dipisahkan dalarn kehidupan manusia karena dalam ludupnya manusia menghadapi keadilan / ketidakadilan setiap hari. Oleh sebab itu keadilan dan ketidakadilan, menimbulkan daya kreativitas manusia. Banyak hasil seni lahir dari imajinasi ketidakadilan, seperti drama, puisi, novel, musik dan lain-lain.

 referensi :


Islam Sebagai Landasan KEADILAN

 tema : manusia  dan keadilan



(arrahmah/blog) Kisruh hukum di negeri ini semakin membuktikan lemahnya sistem hukum buatan manusia di samping kebobrokan oknum-oknum penegak hukum itu sendiri. Tidak ada solusi selain penegakan hukum Islam secara kaafah. Karena hanya dengan syariah Islamlah keadilan yang sejati bisa dicapai dan jargon Islam sebagai Rahmatan lil Alamien menemui wujudnya. Insya Allah.


Sistem Hukum Islam Yang Unik

Jika Anda melihat bagaimana uniknya sistem peradilan dalam Negara Islam dijalankan, Anda akan melihat bahwa pengadilan bukan semata-mata faktor yang mengekang naiknya tingkat kejahatan, melainkan ia adalah batas pertahanan terakhir. Anda akan menyaksikan bagaimana negara menjamin hak-hak Anda, dan memastikan bahwa keadilan adalah satu-satunya wasit (yang adil) dalam perselisihan-perselisihan Anda. Tidak seperti peradilan di bawah hukum buatan manusia, dimana keadilan hanya menjadi milik orang-orang yang berduit, sementara bagi rakyat miskin keadilan hanyalah mimpi indah yang takkan pernah terwujud. Keunikan sistem peradilan Islam dibangun di atas tiga pilar berikut ini. 

A. Taqwa, Garis Pertahanan Anda
Sebagai seorang muslim, Anda menilai bahwa keyakinan Anda dalam Islam dan kondisi ketaaan terhadap Sang Pencipta, Allah SWT., menyebabkan Anda berbuat dengan cara-cara tertentu. Ketaqwaan Anda (takut kepada Allah) akan memotivasi Anda untuk meninggalkan apa-apa yang dilarang (haram) dan melaksanakan hal-hal yang diwajibkan (fardhu). Sehingga secara otomatis hal ini akan membantu mencegah Anda dan muslim yang lain di sekitar Anda dari tindak kejahatan seperti pencurian, perampokan, penyalahgunaan narkoba, dan lain-lain, karena itu semua adalah haram.

Bagi muslim, persoalan tersebut kemudian menjadi tidak bisa menimbulkan resiko tindak kriminal sebab ada kemungkinan ia akan tertangkap. Lebih-lebih masih akan menghadapi hukuman di neraka, dimana Allah SWT., Yang Maha Mengetahui, Maha Melihat menyiapkan hal itu bagi orang-orang yang tersesat, yang melakukan tindak kejahatan.

B. Tekanan Dari Publik

Faktor kedua berkenaan dengan masyarakat itu sendiri. Dalam negara Islam, Anda berada di sebuah lingkungan yang hanya berlandaskan pada Islam dan menyerukan nilai-nilai dan perasaan Islam. Tidak akan ada pengaruh-pengaruh media yang bertujuan menjauhkan Anda dari ketaatan kepada Allah SWT., ataupun ambisi-ambisi yang tidak Islami yang dimiliki oleh masyarakat di sekitar kita, seperti sukses dengan segala cara atau meningkatkan status, mempengaruhi kita.

Anda akan merasakan bahwa diri Anda dikelilingi oleh orang-orang yang memandang rendah perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan Islam dan sebaliknya memuji orang-orang yang amalnya sesuai dengan Islam. Semua ini akan menciptakan sebuah opini publik melawan tindakan kejahatan yang akan berfungsi sebagai "pengawas" terhadap orang-orang yang berniat melakukannya (tindak kejahatan).

C. Keadilan Dalam Islam

Manusia sangat terbatas pengetahuannya dan bisa keliru (salah). Mereka cenderung salah dan bersifat menduga-duga (berprasangka). Islam tidak menyerahkan pembuatan undang-undang peradilan kepada kehendak dan hawa nafsu manusia sebagaimana yang terjadi di Barat dan negara-negara yang menerapkan hukum sekuler. Namun kebolehan membuat undang-undang (hukum) hanya bagi Allah SWT., Pencipta manusia dan satu-satunya Yang Maha Mengetahui tentang manusia. Siapakah yang lebih pantas dalam perkara ini.

Allah swt. berfirman:

"Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah" (QS.al-Anam (6) :57)


 referensi :

Keadilan Dalam ilmu Filsafat


tema : Manusia dan KEADILAN


Arti Keadilan itu sangat beragam , inilah Keadilan menurut para filsuf :
  1. Khong Hu Tsu menuturkan tentang keadilan dan berpendapat sebagai berikut : “ Bila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajiban nya, maka itulah Keadilan “
  2. Aristoteles mengatakan bahwa keadilan adalah suatu kelayakan dalam tindakan manusia.
  3. Plato menganggap bahwa keadilan itu merupakan kewajiban tertinggi dalam kehidupan Negara yang baik, sedangkan orang yang adil adalah orang yang mampu mengendalikan diri, perasaannya dikendalikan oleh akal sehat.
Keadilan dan ketidakadilan sangat tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari sering terjadi orang yang “menghakimi sendiri”. Perbuatan itu sama hal nya dengan mencapai keadilan sendiri, yang akibatnya “ketidakadilan” bagi yang “dihakimi”

Contoh kasus : ada 2 orang karyawan disebuah perusahaan yang akan mengundurkan diri (keluar) dari perusahaan tersebut. Karyawan yang pertama sudah lebih dari 10 tahun kerja di perusahaan tsb dan karyawan yang kedua baru 1 tahun bekerja, saat pembagian uang pesangon pasti yang lebih banyak mendapat uang nya adalah karyawan yang pertama.

Jadi, keadilan itu artinya bukan sama rata melainkan dibagikan sesuai kebutuhan nya.
Keadilan dan Ketidakadilan (kecurangan) sangat berkaitan sekali. Jika seseorang merasa dirinya diperlakukan tidak adil maka ia akan merasa dicurangi.  Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah, tamak.

Keadilan itu dilihat dari sifat nya , dikelompokan menjadi 3 , yaitu :
  1. Keadilan Legal / keadilan moral
  2. Keadilan Distributif
  3. Keadilan Komutatif
 referensi :

Penderitaan Sebagai Pelajaran




tema : manusia dan penderitaan






 
Berikut ini adalah pandangan “pengertiaan penderitaan dari agama Buddha”

Kelahiran adalah penderitaan; menjadi tua adalah penderitaan; penyakit adalah penderitaan; kematian adalah penderitaan; kesedihan, ratap tangis, rasa sakit, kesengsaraan (ketidaksenangan) dan keputusasaan adalah penderitaan; tidak memperoleh apa yang diinginkan adalah penderitaan. 

Dengan kata lain Lima kelompok kehidupan (Pancakhandha) yang dipengaruhi kemelekatan adalah penderitaan (dukkha).

Dukha ialah penderitaan. Dukha menjelaskan bahwa ada lima pelekatan kepada dunia yang merupakan penderitaan. Kelima hal itu adalah kelahiran, umur tua, sakit, mati, disatukan dengan yang tidak dikasihi, dan tidak mencapai yang diinginkan.

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari (bahasa Sansekerta dhra) artinya “menahan atau menanggung”.
Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat berbentuk lahir atau batin, keduanya termasuk penderitaan ialah keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan, kekenyangan, kepanasan, dan sebagainya.
Menurut Al Qur’an maupun kitab suci agama lain banyak menguraikan penderitaan manusia sebagai peringatan bagi manusia.

Dalam riwayat Nabi Muhammad Saw. pun, diceritakan bahwa beliau dilahirkan sebagai anak yatim dan kemudian yatim piatu, yang dibesarkan kakeknya kamudian pamannya. Beliau menggembala kambing, bekerja pada orang dan sebagainya. Bahkan sebagian besar hidupnya mengalami penderitaan yang luar biasa.

Dalam riwayat hidup Budha Gautama, yang dipahatkan dalam bentuk relief pada dinding candi Borobudur kita juga melihat adanya penderitaan. Meskipun berupa relief, hati kita dan haru pada saat melihatnya. Seorang pangeran (Sidarta Gotama) yang meninggalkan istana yang bergemerlapan masuk hutan menjadi bhiksu dan makan dengan cara memperolehnya dari dana orang lain(tidak mencuri), mengembara di hutan untuk melatih diri dan mengembangkan batin.

Penderitaan timbul karena adanya hal yang dirasakan oleh si penderita, berikut ini adalah sebab-sebab si penderita merasakan penderitaan :
1. Siksaan
Apabila berbicara tentang siksaan, terbayang di benak kita sesuatu yang sangat mengerikan, bahkan mendirikan bulu kuduk kita. Siksaan semacam itu banyak terjadi dan banyak dibaca di berbagai media massa. Bahkan kadang-kadang ditulis di halaman pertama dengan judul huruf besar, dan disertai gambar si korban.

Siksaan manusia juga menimbulkan kreativitas bagi orang yang pernah mengalami siksaan atau orang lain yang berjiwa seni yang menyaksikan langsung atau tak langsung. Hal itu terbukti dengan banyaknya tulisan, baik berupa berita, cerpen ataupun novel yang megisahkan siksaan.

Mungkin kita dapat menyimpulkan siksaan adalah pebuataan yang sangat kejam yag dilakukan oleh seseorang dengan maksud membalas dendam an factor-faktor lainya.
2. Rasa Sakit
Rasa sakit adalah rasa yang penderita akibat menderita suatu penyakit. Rasa sakit ini dapat menimpa setiap manusia. Kaya-miskin, besar-kecil, tua-muda, berpangkat atau rendahan tak dapat menghindarkan diri darinya. Orang bodoh atau pintar, bahkan dokter sekalipun.

Penderitaan, rasa sakit, dan siksaan merupakan rangkaian peristiwa yang satu dan lainnya tak dapat dipisahkan merupakan rentetan sebab akibat. Karena siksaan, orang merasa sakit; dan karena merasa sakit, orang menderita. Atau sebaliknya, karena penyakitnya tak sembuh-sembuh, ia merasa tersiksa hidupnya, dan mengalami penderitaan.


3. Neraka
Berbicara tentang neraka, kita selalu ingat kepada dosa. Juga terbayang dalam ingatan kita, siksaan yang luar biasa, rasa sakit dan penderitaan yang hebat. Jelaslah bahwa antara neraka, siksaan, rasa sakit, dan penderitaan terdapat hubungan yang tak dapat dipisahkan satu sama lain. Empat hal itu merupakan rangkaian sebab-akibat.

Manusia masuk neraka karena dosanya. Oleh karena itu, bila kita berbicara tentang neraka tentu berkaitan dengan dosa. Berbicara tentang dosa juga berbicara tentang kesalahan.
Dalam Al Qur’an banyak ayat yang berisi tentang siksaan di neraka atau ancaman siksaan. Surat-surat itu antara lain surat Al-Fath ayat 6 yang artinya:

Dan supaya mereka menyiksa orang-orang yang munafik laki-laki dan perempuan, oang-orang yang musyik laiki-laki dan perempuan yang mempunyai persangkaan jahat terhadap Allah. Mereka mendapat giliran buruk. Allah memurkai mereka, dan menyediakan neraka Jahanam baginya. Dan neraka Jahanam itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali. (Q.S. Al-Fath : 6)

Saya menyimpulkan penderitaan adalah harta yang kita miliki semenjak kita lahir ke dunia. Dan dirasakan oleh berbagai orang dari berbagai kalangan, umur, tingkatan status, dan sebagainya.

Jadi bagaimana kita menyikapi penderitan manusia di dunia ini??selayaknya setiap insan selalu melatih diri dalam hal keagamaan dan belajar untuk mengerti kehiidupan.

Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Dukkha

http://artikel.sabda.org/penderitaan

http://fadliyanur.multiply.com/journal/item/25

PUASA Untuk Mengingat dan Merasakan Penderitaan Orang Lain


 tema : manusia dan penderitaan



Merasakan lapar dan haus juga memberikan pengalaman kepada kita bagaimana beratnya penderitaan yang dirasakan orang lain. Sebab pengalaman lapar dan haus yang kita rasakan akan segera berakhir hanya dengan beberapa jam, sementara penderitaan orang lain entah kapan akan berakhir. Dari sini, semestinya puasa akan menumbuhkan dan memantapkan rasa solidaritas kita kepada kaum muslimin lainnya yang mengalami penderitaan yang hingga kini masih belum teratasi, seperti penderitaan saudara-saudara kita di Ambon atau Maluku, Aceh dan di berbagai wilayah lain di Tanah Air serta yang terjadi di berbagai belahan dunia lainnya seperti di Chechnya, Kosovo, Irak, Palestina dan sebagainya. Oleh karena itu, sebagai simbol dari rasa solidaritas itu, sebelum Ramadhan berakhir, kita diwajibkan untuk menunaikan zakat agar dengan demikian setahap demi setahap kita bisa mengatasi persoalan-persoalan umat yang menderita. Bahkan zakat itu tidak hanya bagi kepentingan orang yang miskin dan menderita, pi juga bagi kita yang mengeluarkannya agar dengan demikian, hilang kekotoran jiwa kita yang berkaitan dengan harta seperti gila harta, kikir dan sebagainya.

Allah berfirman yang artinya: Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendo’alah untuk mereka. Sesungguhnya do’a kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS 9:103).


Karena rahasia puasa merupakan sesuatu yang amat penting bagi kita, maka sudah sepantasnyalah kalau kita harus menyambut kedatangan Ramadhan tahun ini dengan penuh rasa gembira sehingga kegembiraan kita ini akan membuat kita bisa melaksanakan ibadah Ramadhan nanti dengan ringan meskipun sebenarnya ibadah Ramadhan itu berat.

Kegembiraan terhadap datangnya bulan Ramadhan harus kita tunjukkan dengan berupaya semaksimal mungkin memanfaatkan Ramadhan tahun sebagai momentum untuk mentarbiyyah (mendidik) diri, keluarga dan masyarakat kearah pengokohan atau pemantapan taqwa kepada Allah Swt, sesuatu yang memang amat kita perlukan bagi upaya meraih keberkahan dari Allah Swt bagi bangsa kita yang hingga kini masih menghadapi berbagai macam persoalan besar. Kita tentu harus prihatin akan kondisi bangsa kita yang sedang mengalami krisis, krisis yang seharusnya diatasi dengan memantapkan iman dan taqwa, tapi malah dengan menggunakan cara sendiri-sendiri yang akhirnya malah memicu pertentangan dan perpecahan yang justeru menjauhkan kita dari rahmat dan keberkahan dari Allah Swt.

Jenis penderitaan MANUSIA


tema : manusia dan Penderitaan


Orang yang menderita adalah orang yang mengalami suatu peristiwa yang sangat menyakitkan yang tidak diharapkannya atau tidak diduganya. Dan memang itulah salah satu ciri atau karakteristik dari penderitaan yaitu penderitaan datang menimpa kita di saat kita tidak siap. Jadi kalau orang bertanya bagaimanakah mempersiapkan diri untuk menderita, saya kira jawabannya adalah kita tidak bisa benar-benar mempersiapkan diri, sebab kalau kita pikir memang kita tidak akan pernah siap untuk menderita. Sigmund Freud menelorkan suatu teorinya yang berkata bahwa manusia itu bergerak menjauhkan diri dari penderitaan atau rasa sakit dan mendekati atau mendekatkan diri pada yang nikmat, maka prinsipnya itu disebut prinsip kenikmatan. Jadi memang pada dasarnya kita makhluk yang tidak suka dengan penderitaan.

Ada 8 jenis penderitaan yang dipaparkan oleh Firman Tuhan yaitu:
1.      Penderitaan yang muncul akibat pembelaan Firman Tuhan. Jadi adakalanya kita menderita karena kita membela kebenaran Tuhan atau atau mentaati kehendak Tuhan.
2.      Tuhan mengizinkan kita menderita untuk kepentingan kita sendiri, contohnya Paulus dalam 2Korintus 12:7-9 di mana Tuhan mengizinkan dia mendapatkan duri dalam dagingnya. Ada beberapa tahapan yang biasa terjadi sewaktu kita mengalami musibah:
a.       Kita marah sekali, tidak terima kenapa kita harus mengalami ini.
b.      Kita tawar-menawar dengan Tuhan.
c.       Menyadari bahwa penderitaan itu tidak bisa kita elakkan dan tidak bisa lagi kita tawar-menawar jadi harus kita hadapi.
d.      Depresi, kita akhirnya dirundung oleh kesedihan yang luar biasa, tiba-tiba hidup kita ini tidak lagi ada artinya.
e.       Penerimaan, tahap ini adalah tahap di mana kita akhirnya berhasil mengatakan ya saya menerima.
3.      Kita menderita karena gangguan/perbuatan iblis, contoh Ayub orang yang memang luar biasa diganggu oleh iblis.
4.      Kita menderita karena perbuatan orang lain, kelalaian maupun kejahatan orang lain. Misalnya kita tertabrak, kita dirampok dsb.
5.      Menderita karena hukuman Tuhan atas perbuatan dosa. Contoh Tuhan menghukum raja herodes, seorang raja yang kejam.
6.      Kita menderita karena kita dalam perjuangan melawan atau sedang mengatasi pencobaan.
7.      Kita menderita karena alam di mana kita tinggal sudah tercemar tidak lagi berimbang. Misalnya karena bencana alam, banjir. Roma 8:19-22, seluruh alam semesta ini sedang mengerang dalam kesakitan dan menantikan hari penggenapan kedatangan Tuhan.
8.      Kita menderita karena kemanusiaan kita misalnya kematian. Kematian adalah bagian dari kemanusiaan kita.

Matius 5:4, mengatakan: "Berbahagialah orang yang berdukacita karena mereka akan dihiburkan." Jadi dalam khotbahnya di atas bukit Tuhan Yesus memberikan kita suatu kebenaran yang memang dirindukan oleh manusia yaitu bahwa :

a.       Tuhan mengatakan kita akan berdukacita, berdukacita sebetulnya adalah kita kehilangan orang yang berharga, yang penting, yang dekat dengan kita. Tapi berdukacita bisa juga karena kita kehilangan sesuatu yang kita senangi, yang kita hormati, kita mau jadikan itu sebagai hidup kita. Tuhan tekankan ada penderitaan yang mengakibatkan kita berdukacita. Dukacita itu bagian dari kehidupan.
b.      Memang akan ada penderitaan, memang akan ada dukacita tapi Tuhan berkata akan dihiburkan.
c.       Roma 8:28, bahwa Tuhan akan bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi yang terpanggil atau dipanggil dan yang mengasihi Tuhan. Artinya adalah meskipun penderitaan itu tidak semuanya langsung dikaitkan dengan Tuhan, tapi seburuk apapun yang kita alami tetap Tuhan akan bisa pakai itu untuk mendatangkan kebaikan. I Petrus 1 atau Yakobus menuliskan waktu kita mengalami penderitaan yang nomor satu akan terjadi adalah iman kita dimurnikan.

Yang perlu kita lakukan untuk menyikapi penderitaan yang menimpa kita sbb:
a.       Tidak tergesa-gesa mencari tahu siapa yang bersalah, siapa yang bertanggung jawab dalam penderitaan kita. Kita lihat dulu apa yang sedang kita derita, jenis apa setelah itu baru kita bisa menyikapinya.
Kita mempunyai 3 sikap ekstrim :
    • Menyalahkan Tuhan.
    • Menyalahkan orang lain.
    • Menyalahkan diri sendiri
b.      Kita lihat dulu apa yang sedang kita derita, jenis apa setelah itu baru kita bisa menyikapinya. Misalnya adanya gempa bumi rumah kita runtuh, dalam keadaan seperti ini kita tidak usah menyalahkan siapapun, tidak menyalahkan Tuhan, tidak menyalahkan orang lain, tidak menyalahkan diri sendiri. 

c.       Kalau kita tahu ini bukan hal yang berkaitan dengan hukuman Tuhan jelas kita mencari Tuhan untuk mendapatkan penghiburan dariNya. Jadi kita berdoa agar Dia memberikan kekuatan yang sepadan dengan beban penderitaan yang sedang kita tanggung.

 referensi :

Pandangan Hidup Sebagai petunjuk Manusia


 tema : manusia dan pandangan Hidup


Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu ia menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.

Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji kenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar ini manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk, yang disebut pandangan hidup.

Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam:

a. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak
kebenarannya
b. Pandangan hidup yang bempa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
c. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi, maka pandangan hidup itu disebut ideologi. Jika organisasi itu organisasi politik, ideologinya disebut ideologi politik. Jika organisasi itu negara, ideologinya disebut ideologi negara.

Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan. Keempat unsur ini merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak terpisahkan. Cita – cita ialah apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan. Tujuan yang hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia, damai, tentram. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan/kepercayaan. Keyakinan/kepercayaan diukur dengan kemampuan akal, kemampuan jasmani, dan kepercayaan kepada Tuhan.

referensi :

PANDANGAN HIDUP ISLAM CEGAH KEBINGUNGAN INTELEKTUA


tema : Manusia dan Pandangan Hidup


Pendidikan merupakan agenda penting agama Islam. Bukti literatur yang membicarakan tema ini sangat banyak dijumpai dalam al-Qur'an dan Hadis. Dengan pendidikan, diharapkan manusia mampu menemukan dirinya, dari mana ia berasal, untuk apa ia ada, dan akan ke mana tujuan hidupnya. Sehingga ia dapat lebih beradab, baik dalam berpikir, bersikap, dan berperilaku. Dengan pendidikan, diharapkan pula akan lahir individu-indidivu berkualitas kehidupan spiritual dan materialnya.

Menurut Naquib al-Attas (Wan Mohd Nor Wan Daud, Filsafat dan Praktik Pendidikan Islam Syed M. Naquib al-Attas, Mizan, 2002), orang yang benar-benar terpelajar secara perspektif Islam didefinisikan sebagai orang yang baik atau beradab.
"Orang baik adalah orang menyadari sepenuhnya tanggungjawab dirinya kepada Allah Yang Hak; yang memahami dan menunaikan keadilan terhadap dirinya sendiri dan orang lain dalam masyarakat; yang terus berupaya meningkatkan setiap aspek dalam dirinya menuju kesempurnaan sebagai manusia yang beradab, tulis al-Attas.
Muara akhir dari proses pendidikan adalah memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Kebahagiaan ini akan digapai bersamaan dengan ridla Allah SWT. Tujuan ini bagi umat Islam, tak dapat diimpor atau diekspor dari atau ke suatu masyarakat religius lainnya.

Ia adalah "pakaian" yang harus diukur dan dijahit sesuai bentuk dan ukuran pemakainya, berdasarkan identitas, pandangan hidup (worldview) dan nilai-nilai yang terdapat dalam masyarakat Islam.

Berbeda dengan Barat yang sekuler, bertahun-tahun para ahli pikir, telah sibuk membincangkan tentang tujuan pendidikan dan kebahagiaan. Dalam pandangan mereka, tujuan pendidikan diarahkan untuk kebahagiaan yang bersifat materi dan kejayaan. Ia adalah sesuatu yang ada di luar manusia, dan bersifat kondisional.
Bagi mereka, kebahagiaan bersifat sangat temporal. Jika seseorang sedang berjaya, misalanya, di situ ada kebahagiaan. Jika sedang jatuh, maka hilanglah kebahagiaan dirinya. Menurut pandangan ini, kebahagiaan dinilai dari materi dan kejayaan, tujuan yang sangat pragmatis dan ekonomis (Adian Husaini, Ilmu dan Kebahagiaan, insistnet.com)

Visi pendidikan Islam

Di masa silam, Islam telah mencetak generasi-generasi terbaik. Mereka menguasai dengan baik ilmu-ilmu keagamaan dan sains. Seperti yang dilakukan al-Biruni (Aliboron), ulama asal Uzbekistan yang menguasai ilmu fisika, antropologi, psikologi, astronomi, kimia, sejarah, geografi, geodesi, geologi, matematika, farmasi, filosofi dan agama.
Ada lagi, Ibnu Hazm, Ibnu Rushd, Ibnu Khaldun, Ibnu Sina, al-Ghozali, dan lain-lain. Bagi mereka, tak ada pemisahan antara agama dan sains. Fenomena-fenomena alam adalah sebuah kewajaran bagi manusia dalam usahanya memahami kebesaran Allah. Mereka adalah pribadi-pribadi terbaik yang senantiasa melakukan aktivitas keilmuan berdasarkan worldview Islam.

Al-Mauwdudi mengistilahkan worldview Islam dengan sebutan Islam nazariyat (islamic vision), berarti pandangan hidup yang dimulai dari konsep keesaan Tuhan yang berimplikasi pada keseluruhan kegiatan kehidupan manusia di dunia.
Al-Attas mendefinisikan worldview Islam sebagai pandangan Islam tentang realitias dan kebenaran yang nampak oleh mata hati dan yang menjelaskan hakikat wujud. Pandangan hidup Islam ini, lanjut al-Attas, memiliki beberapa elemen khas konsep tentang hakikat Tuhan, wahyu (al-Qur'an), penciptaan, hakikat kejiwaan manusia, ilmu, agama, kebebasan, nilai, hingga kebajikan dan kebahagiaan.
Pergeseran orientasi pendidikan Islam dan krisis intelektual Muslim yang terjadi saat ini, ternyata disebabkan oleh adanya perbedaan memahami worldview Islam. Perbedaan pemahaman ini juga merupakan imbas dari pandangan hidup Barat yang sekuler.

Dengan islamic worldview, umat Islam akan mampu melahirkan generasi-generasi tangguh nan beradab. Kesusahan dan kemiskinan tak menghambat lahirnya kecemerlangan.

Tujuan pragmatis untuk kekayaan dan kejayaan tak terlintas dalam benak mereka. Karena mereka mengerti betul tujuan dari pendidikan dan ilmu pengetahuan yang berinti pada kebahagiaan. Dengan pemahamannya itu, tak menjadi soal apakah nanti mereka akan hidup miskin atau kaya, disanjung atau dicaci, mendapat gelar atau tidak.

 referensi :