Selasa, 12 April 2011

Kasih Sayang Sesama Manusia


tema : manusia dan cinta kasih


Pengertian Kasih Sayang
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.Porwadarminta, kasih sayang adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.




Apabila suatu hubungan cinta diakhiri dengan sebuah pernikahan maka hal ini akan menimbulkan perasaan yang lebh dewasa lagi dan juga menuntut agar suatu hubungan tersebut lebih bertanggung jawab, perasaan inilah yang disebut dengan kasih sayang, mengasihi, atau saling menumpahkan kasih sayang.





Belas kasih adalah suatu sikap hati yang sangat mulia, belas kasih adalah suatu manifestasi dari kecerdasan. Di dalam kehidupan nyata, jika kita tidak bisa mengubah konsep mementingkan diri sendiri yang terbentuk sejak lahir ini, sudah pasti kita tidak akan bisa memperlakukan orang lain dengan belas kasih.
Seorang yang berbelas kasih, akan bermurah hati dan mengalah saat menerima serangan dari pihak lawan, akan membalas sindiran dan olokan orang dengan senyuman, akan dengan besar hati memaafkan kesalahan dan kesalah pahaman orang lain. Ia tidak tergesa-gesa dan tenang-tenang saja, menahan penghinaan tanpa berargumen, pikirannya penuh keprihatinan dan rasa kasihan atas penderitaan yang dialami oleh makhluk hidup, bersikap hambar dan tidak gentar, semua itu adalah sikap hati dari sang sadar yang kekal abadi.
Belas kasih memperlakukan seseorang tidak membutuhkan ucapan kata-kata yang terlalu banyak, tersenyum simpul saja sudah bisa meneruskan pikiran baik belas kasih ini kepada orang lain. Belas kasih merupakan suatu energi yang nyata, dia bisa melumerkan es dan salju yang berada di dalam hati manusia.
Belas kasih merupakan suatu taraf kondisi bila seseorang bisa melepaskan keakuan sama sekali dan senantiasa berpikir demi orang lain.
Opini saya mengenai tiga tingkatan cinta:
Menurut saya dari ketiga tingkatan cinta di atas masing-masing harus disertai dengan adanya kesadaran dan rasa tanggung jawab, ketiganya tidak dapat hanya dipandang dari satu sisi saja. Tingkatan yang satu tidak boleh menjatuhkan tingkatan yang lainnya, yakni dalam artian kata ketiga tingkatan cinta yang kita miliki tersebut haruslah dipandang dari sudut pandang yang objektif, yang mengacu pada nilai-nilai kebaikan dan juga haruslah sesuai dengan takarannya sehingga tidak kelewat batas. Karena sesuatu yang berlebihan itu tidak akan menimbulkan kebaikan dan keharmonisan dalam kehidupan kita.
Cinta kepada Tuhan dan ciptaan-Nya di bumi ini saya rasa adalah yang paling baik, karena rasullullah saw. sendiri mengajarkan umatnya supaya dapat berguna bagi seluruh alam dan beliau merupakan utusan Allah yang merupakan teladan yang nyata bagi kita semua. Dan apabila kita tetap bersikeras hanya ingin mencintai berbasis Fuad saja tanpa mempedulikan hal-hal lain yang bersifat fisik yang telah di ciptakan Allah, itu berarti kita telah berlebihan dan tidak mensyukuri akan apa yang telah Allah berikan kepada kita. Sebagai contoh, bumi alam semesta dan isinya yang merupakan ciptaan-Nya, padahal semua itu diciptakan untuk berbagai keperluan manusia itu sendiri. Jadi hendaklah kita selalu bersyukur dan mencintai dengan cara tidak berlebihan atau seimbang.
Nama: Harmoko Anugerah
NPM: 17110208

Referensi:

buku paket elektronik (e-book) ILMU BUDAYA DASAR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar